Asalamu”alaikum
wr.wb
Kata
Pengantar
Atas berkat rahmat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya berupa iman dan ilmu. Sehingga menciptakan motivasi bagi penulis
untuk membuat makalah tentang memperbaiki sistem kemudi ini.
Makalah memperbaiki sistem kemudi ini diharapkan nantinya
Dapat digunakan sebagai panduan belajar untuk membentuk salah satu kompetensi
yang diinginkan.
Makalah ini memberikan pengetahuan dasar dan praktek sistem
kemudi dan komponen-komponennya, yang pada umumnya digunakan pada mobil serta
cara pemeriksaan dan penggantian komponen-komponenya.
Saya menyadari banyak kekurangan dalam penyususnan makalah
ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.
Gombong, November 2016
Feri kurnia (kuwarasan1.blogspot.com)
MAKALAH SISTEM
SUSPENSI DAN KEMUDI
Pada
artikel kali ini saya akan membahas tentang system kemudi kendaraan bermotor
khususnya pada mobil.
Fungsi sistem kemudi
Fungsi sistem kemudi adalah untuk
mengatur arah laju kendaraan sesuai dengan yang diinginkan dengan cara
membelokkan roda-roda depan.
Bila roda kemudi (steering wheel) diputar, steering
mainshaft akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering gear
memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen yang lebih besar untuk
menggerakkan roda depan melalui steering linkage.
Gambar Sistem kemudi
Pada dasarnya sistem kemudi dibedakan
menjadi dua yaitu :
1.
Sistem kemudi secara manual
Sistem kemudi
manual untuk membelokkan roda-rodadepan dengan meneruskan gerakan roda kemudi
ke roda-roda depan dengan cara hubungan (linkage) beberapa komponen dan
dibutuhkan tenaga yang besar untuk menggerakkan roda kemudi dengan demikian
pengemudi membawa kendaraan akan terasa lebih cepat lelah.
2. Sistem kemudi yang memakai
power steering
Sistem kemudi
ini prinsip kerjanya dengan adanya dorongan minyak yang dipompa oleh van pump yang digerakkan oleh mesin
melalui belt atau motor listrik untuk
jenis EPS (electronic power steering).
Penggunaan power steering memberikan
keuntungan seperti :
- Mengurangi daya pengemudian (
steering effort )
- Kestabilan yang tinggi selama
pengemudian
A. SISTEM KEMUDI SECARA MANUAL
Dengan diproduksinya mobil-mobil baru
sekarang ini penggunaan Sistem kemudi secara manual sudah mulai ditinggalkan.
Pada sistem ini dibutuhkan adanya tenaga yang besar untuk mengemudikannya.
Akibatnya pengemudi akan cepat lelah apabila mengendarai mobil terutama pada
jarak jauh.
Tipe sistem kemudi secara manual yang
banyak digunakan adalah :
1. Recirculating ball
Cara kerjanya :
Pada waktu pengemudi memutar roda
kemudi, poros utama yang dihubungkan dengan roda kemudi langsung membelok. Di
ujung poros utama kerja dari gigi cacing dam mur pada bak roda gigi kemudi
menambah tenaga dan memindahkan gerak putar dari roda kemudi ke gerakan mundur
maju lengan pitman ( pitman arm ).
gambar Sistem kemudi jenis recirculating ball
Lengan-lengan penghubung (linkage),
mulai dari batang penghubung ( relay rod ), tie rod, lengan idler ( idler arm )
dan lengan nakel arm dihubungkan dengan ujung pitman arm. Sambungan tersebut
memindahkan gaya putar dari kemudi ke roda-roda depan dengan memutar ball joint
pada lengan bawah ( lower arm ) dan bantalan atas untuk peredam kejut.
Jenis ini biasanya digunakan pada
mobil penumpang atau komersial.
Keuntungan :
1. Komponen gigi kemudi
relative besar, dapat digunakan untuk kendaraan sedang, mobil besar, dan
kendaraan komersial.
2. Keausan relative kecil dan
pemutaran roda kemudi relative ringan.
Kerugian :
1. Konstruksi
rumit karena hubungan antara gigi sector dan gigi pinion tidak langsung
2. Biaya
perbaikan lebih mahal
2. Jenis rack and pinion
Cara kerja :
Pada waktu roda kemudi diputar,
pinion pun ikut berputar. Gerakan ini akan menggerakkan rack dari samping ke
samping dan dilanjutkan melalui tie rod ke lengan nakel pada roda-roda depan
sehingga satu roda depan didorong, sedangkan satu roda tertarik, hal ini
menyebabkan roda-roda berputar pada arah yang sama.
gambar Sistem kemudi jenis rack dan pinion
Kemudi jenis rack and pinion jauh
lebih efisien bagi pengemudi untuk mengendalikan roda-roda depan. Pinion yang
dihubungkan dengan poros utama kemudi melalui poros intermediate, berkaitan
denngan rack.
Keuntungan :
1. Konstruksi
ringan dan sederhana
2. Persinggungan
antara gigi pinion dan rack secara langsung
3. Pemindahan
momen relatif lebih baik, sehingga lebih ringan
Kerugian :
1. Bentuk roda gigi
kecil, hanya cocok digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil atau sedang.
2. Lebih cepat
aus
3. Bentuk gigi
rack lurus, dapat menyebabkan cepatnya keausan
KOMPONEN SISTEM KEMUDI
A.
STEERING COULUMN
Steering column atau batang kemudi
merupakan tempat poros utama. Steering column terdiri dari main shaft yang
meneruskan putaran roda kemudi ke steering gear, dan column tube yang mengikat
main shaft ke body. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergerigi,
dan roda kemudi diikatkan ditempat tersebut dengan sebuah mur.
Gbr. Steering coulumn
Steering column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat tabrakan.
Steering column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat tabrakan.
Ada dua tipe steering column yaitu :
1. Model Collapsible
Model ini mempunyai keuntungan
:
Apabila kendaraan berbenturan /
bertabrakan dan steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka main shaft
column atau bracket akan runtuh sehingga pengemudi terhindar dari bahaya.
Kerugiannya adalah :
1. Mainsfatnya
kurang kuat, sehingga hanya digunakan pada mobil penumpang atau mobil ukuran
kecil
2.
Konstruksinya lebih rumit
Waktu Tabrakan
Waktu Tabrakan
Dorongan badan pengemudi terhadap
roda kemudi memutuskan pen-pen plastik dan menyebabkan poros utama atas dan
tabung batang kemudi terdorong maju, sementara tabung-tabung atas dan bawah
dihubungkan oleh bola-bola baja.
Tahanan meluncur bola-bola ini
menyerap kekuatan dorong badan pengemudi.
3.
Model Non collapsible
Model ini mempunyai keuntungan :
1. Main shaftnya
lebih kuat sehingga banyak digunakan pada mobil-mobil besar atau mobil-mobil
kecil
2.
Konstruksinya sederhana
Kerugiannya adalah :
Apabila berbenturan dengan keras,
kemudian tidak dapat menyerap goncangan sehingga keselamatan pengemudi relative
kecil
B. STEERING GEAR
B. STEERING GEAR
Steering gear tidak hanya berfungsi untuk
mengarahkan roda depan, tetapi dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi
sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan. Untuk
itu diperlukan perbandingan reduksi yang disebut perbandingan steering gear,
dan biasanya perbandingannya antara 18 sampai dengan 20 : 1.
Perbandingan yang semakin besar akan
menyebabkan kemudi menjadi semakin ringan, tetapi jumlah putarannya akan
bertambah banyak, untuk sudut belok yang sama.
Ada beberapa tipe steering gear,
tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah
Gambar Recirculating ball
Gambar Rack and pinion.
Tipe yang pertama, digunakan pada
mobil penumpang ukuran sedang sampai besar dan mobil komersial. Sedangkan tipe
kedua, digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil sampai sedang.
Sudut belok dan gear ratio Pada
diagram dapat dilihat hubungan sudut putar sector dengan gear ratio. Pada saat
lurus atau sektor shaft berputar 2,5 ° ke kiri atau ke kanan gear ratio masih
tetap 19,5 : 1. Sedangkan pada saat belok dengan sudut putar sektor 37° gear
ratio menjadi besar yaitu 21,5 : 1. Oleh karena itu pada saat membelok kemudi
menjadi ringan.
Ada beberapa bentuk steering gear box, diantaranya :
1. Model Worm dan Sector Roller
Worm gear berkaitan dengan sectorroller dibagian tengahnya. Gesekannya dapat mengubah sentuhan antara gigi dengan gigi menjadi sentuhan menggelinding.
Worm gear berkaitan dengan sectorroller dibagian tengahnya. Gesekannya dapat mengubah sentuhan antara gigi dengan gigi menjadi sentuhan menggelinding.
3. Model Screw Pin Pada model ini pin yang berbentuk tirus bergerak sepanjang worm gear.
4. Model screw dan nut
|
|
5. Model recirculating ball
Pada model ini, peluru-peluru terdapat dalam lubang-lubang
nut untuk membentuk hubungan yang menggelinding antara nut dan worm
gear.Mempunyai sifat tahan aus dantahan goncangan yang baik
|
|
6. Model rack and pinion
Gerakan putar pinion diubah langsung oleh rack menjadi
gerakan mendatar. Model rack and pinion mempunyai konstruksi sederhana, sudut
belok yang tajam dan ringan, tetapi goncangan yang diterima dari permukaan
jalan mudah diteruskan ke roda depan.
|
C. STEERING LINKAGE
Steering linkage terdiri dari rod dan
arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan. Walaupun
mobil bergerak naik dan turun, gerakan roda kemudi harus diteruskan ke
roda-roda depan dengan sangat tepat setiap saat. Ada beberapa tipe steering
linkage dan konstruksi joint yang dirancang untuk tujuan tersebut. Bentuk yang
tepat sangat mempengaruhi kestabilan pengendaraan.
1. Steering linkage untuk suspensi
rigid
Gambar Steering linkage suspensi rigid
2. Steering linkage untuk suspensi
independen
Gambar Ball joint pada suspensi independen
Komponen sistem kemudi lainnya
bergantung pada jenis kemudi yang digunakan antara lain :
Gbr. Komponen sistem kemudi
1.
Steering wheel
Steering wheel atau roda kemudi berfungsi untuk membelokkan
roda depan dengan cara diputar.
2. Steering mainshaft
Steering mainshaft atau poros utama kemudi berfungsi untuk
menyambungkan atau sebagai tempat roda kemudi dengan steering gear.
3. Pitman Arm
Pitman arm
meneruskan gerakan gigi kemudi ke relay rod atau drag link. Berfungsi untuk
merubah gerakan putar steering column menjadi gerakan maju mundur.
|
4. Relay Rod
Relay rod
dihubungkan dengan pitman arm dan tie rod end kiri serta kanan. Relay rod ini
meneruskan gerakan pitman arm ke tie rod
|
5. Tie Rod
Ujung tie
rod yangberulir dipasang pada ujung rack pada kemudi rack end pinion, atau ke
dalam pipa penyetelan pada recirculating ball, dengan demikian jarak antara
joint- joint dapat disetel.
|
6. Tie Rod End ( Ball Joint )
Tie rod
end dipasanglkan pada tie rod untuk menghubungkan tie rod dengan knuckle arm,
relay roda dan lain-lain.
|
7. Knuckle arm
Knuckle
arm meneruskan gerakan tie rod atau drag link ke roda depan melalui steering
knuckle.
|
8. Steering knuckle
Steering
knuckle untuk menahan beban yang diberikan pada roda-roda depan dan berfungsi
sebagai poros putaran roda. Berputar dengan tumpuan ball joint atau king pin
dari suspension arm
|
9. Idler arm
Pivot dari idler arm dipasang pada body dan ujung lainnya dihubungkan dengan relay rod dengan swivel joint. Arm ini memegang salah satu ujung relay rod dan membatasi gerakan relay rod pada tingkat tertentu. |
B.
POWER STEERING
Demi menunjang kenyamanan berkendara,
kini Power Steering merupakan sebuah sarana yang semakin umum dijumpai pada
sistem kemudi setiap mobil. Jika dahulu seorang pengemudi membutuhkan tenaga
ekstra untuk membelokan kemudi, kini dengan keberadaan Power Steering pengemudi
bahkan dapat membelokan kemudi hanya dengan menggunakan satu tangan.
Seperti komponen lain pada umumnya,
Power Steering pun membutuhkan perawatan untuk menjaga kondisinya agar tetap
dapat berfungsi dengan baik. Namun tidak semua pengemudi memahami bahwa merawat
Power Steering diawali dari cara mengemudi yang benar. Kelalaian dalam
menggunakannya dapat memperpendek umur dan menyebabkan kerusakan. Gejala
kerusakan yang tidak segera ditangani pun harus ditebus dengan biaya perbaikan
yang tidak sedikit.
Walaupun perawatan antara Power
Steering mobil yang satu dengan lainnya tidak jauh berbeda, namun ada pula
perawatan spesifik yang perlu disesuaikan dengan jenis Power Steering yang
menunjang sistem kemudi mobil. Untuk itu pahami terlebih dahulu perbedaannya.
Sejauh ini ada 3 jenis Power Steering yang umum digunakan, yaitu :
A. Power Steering Hidrolik
Power Steering jenis ini menggunakan
pompa hidrolis berisi oli yang berfungsi meningkatkan tenaga yang mendorong
roda untuk membelok ke kiri atau ke kanan saat pengemudi memutar setir. Power
Steering Hidrolis adalah jenis Power Steering yang paling banyak digunakan, dua
diantaranya adalah Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
Power steering jenis ini menggunakan
perpaduan pompa hidrolik dan motor listrik (dinamo) untuk dapat menghasilkan
tekanan pada pompa hidrolik. Penggunaan Power Steering Semi Hidrolik ini dapat
dijumpai pada mobil Mercedes Benz A Class.
C. Power Steering Elektrik
Power steering jenis ini hanya
menggunakan motor listrik (dinamo) tanpa pompa hidrolik, dan dikenal dengan
sebutan Electric Power Steering (EPS). Penggunaan EPS umum dijumpai pada
mobil-mobil baru. Walaupun sudah diperkenalkan sejak tahun 90an, namun
kepopulerannya mulai beranjak pada tahun 2000. Beberapa mobil yang menggunakan
EPS ini antara lain adalah Honda Jazz, Toyota Yaris, Mazda 2, Suzuki Splash, Suzuki
Karimun, dan lain-lain.
1. Pengertian Suspensi
Suspensi merupakan bagian kendaraan
yang menghubungkan bodi kendaraan dengan roda. Konstruksinya dibuat sedemikian
rupa sehingga kendaraan dapat berjalan dengan nyaman dan aman.
Untuk itu maka suspensi harus dapat:
·
Mengantar gerakan roda
·
Memungkinkan roda tetap menapak pada jalan
·
Mengabsorsikan dan meredam getaran bodi akibat kondisi jalan
·
Meneruskan gaya pengemudian dan pengereman
Sifat
– sifat:
·
Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain
·
Konstruksi sederhana, perawatan mudah
·
Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi geometri roda
·
Memerlukan ruang pemegasan yang besar
·
Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan kurang)
·
Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan kurang).
·
Bodi sedikit miring pada saat belok
2. Macam – macam Pegas
Pegas Daun
Sifat – sifat:
· Konstruksi
sederhana
· Dapat
meredam getaran sendiri (gesekan antara daun pegas)
· Berfugsi
sebagai lengan penyangga (tidak memerlukan lengan, memanjang – melintang)
Penggunaan:
Aksel depan / belakang, tanpa
/ dengan penggerak roda.
Pegas Koil
Pada
saat pemegasan, batang pegas koil menerima beban puntir dan lengkung
Sifat-sifat:
· Langkah
pemegasan panjang
· Tidak
dapat meredam getaran sendiri
· Tidak
dapat menerima gaya horisontal (perlu lengan-lengan)
· Energi
beban yang diabsorsi lebih besar daripada pegas daun
· Dapat
dibuat pegas lembut
Penggunaan:
Pada
suspensi independen dan aksel rigid
Pegas Batang Torsi (Puntir)
Pada saat pemegasan, pegas
menerima beban puntir
Sifat – sifat:
· Memerlukan
sedikit tempat
· Energi
yang diabsorsi lebih besar daripada pegas lain
· Tidak
mempunyai sifat meredam getaran sendiri
· Dapat
menyetel tinggi bebas mobil
· Langkah
pemegasan panjang
· Mahal
Penggunaan:
Suspensi Independen
Pegas Hidropneumatis
Sifat – sifat:
· Elastisitas
tinggi
· Saat
pemegasan tidak timbul gelembung udara pada oli
· Dapat
untuk mengatur tinggi bebas kendaraan
Penggunaan:
Kendaraan penumpang / sedan
AIR SUSPENSION
Bellow yang berisi udara dipasangkan pada tempat dimana
biasanya ditempatkan pegas daun atau pegas ulir, untuk menjamin berat
kendaraan. Aksi penyerapan dihasilkan oleh elastisitas udara kompresi
didalam bellow dan ruang udara tambahan. Kekerasan pegas dapat berubah – ubah
sesuai dengan beban
3. Jenis-jenis Suspensi
Pada umumnya system suspensi
kendaraan dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu suspensi independent dan
suspensi rigid Konstruksi dan kerja jenis ini roda sebelah kanan dan roda
sebelah kiri dipasangkan secara terpisah, sehingga kedua roda dapat bekerja
sendiri bila menerima kejutan dari permukaan jalan
A.
konstruksi jenis independent
Ada dua macam konstruksi suspensi independent depan yaitu
suspensi wishbone dan suspensi mac pherson :
1)
Suspensi wishbone pegas coil
Suspensi jenis ini menggunakan pegas koil yang dipasangkan
diantara lengan bawah (lower arm) dan lengan atas (upper arm)
Suspensi ini mempunyai sifat :
a)
Dengan desain yang kompak dari pegas hasil , sangat cocok digunakan untuk
system suspensi roda depan.
b)
Kedua ujung luar lengan atas dan lengan bawah yang dipasangka pada knuckle
kemudi menggunakan sambungan peluru, sehingga memungkinkan arm dapat bergerak ke
atas dank ke bawah mengikuti gerakan roda.
c)
Knuckle kemudi dan spindle yang terpasang dibagian ujung lengan atas dan bawah
dipasang menggunakan sambungan peluru, sehingga memungkinkan knucklekemudi
dapat diarahkan. Kerjanya bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan
jalan maka pegas koil menerima gaya dari lower arm sehingga mengakibatkan pegas
mengalami pemendekan dan pemanjangan sesuai dengan kemampuan pemegasan
(konstanta pemegasan)
2)
Suspensi wishbone pegas torsi
Suspensi wishbone menggunakan pegas
batang torsi yang dipasangkan diantara lengan bawah (lower arm ) dan kerangka
kendaraan.
Suspensi ini mempunyai sifat :
a)
Pegas batang torsi (torsion bar) digunakan pada kendaraan yang tidak
menggunakan pegas koil ataupun pegas atau pegas daun pada suspensi depan
b)
Pegas batang torsi (torsion bar) pada ujung belakangnya dipasang pada kerangka
kendaraan , sedangkan ujung depannya dipasangkan pada lengan bawah (lower arm)
dan kedua tempat pemasangannya dibuat mati.
c)
Pegas batang torsi (torsion bar) bekerja secara puntiran karena batang torsi
dibuat dari baja yang mempunyai elastisitas tinggi Kerjanya : bila roda-roda
depan menerima kejutan dari permukaan jalan dan diteruskan ke lower arm maupun
upper arm melalui knuckle kemudi. Gaya yang diterima lower arm ditahan dengan
kemampuan puntiran pegas torsi yang dipasangkan antara lower arm dengan
kerangka (frame). Untuk memperhalus proses pemegasan (puntiran) pegas torsi
maka peredam getaran dipasangkan untuk memperhalus proses pemegasan yang
dipasangkan antara lower arm dengan frame kendaraan
3)
Suspensi Mac pherson
Suspensi ini pegas koil dipasangkan menjadi satu kesatuan
dengan shock absorber menggunakan lengan bawah ( lower arm ) sebagai dudukan
komponennya
Ada dua macam konstruksi suspensi mac pherson yaitu dengan
lengan “melintang” dan lengan “L”
a)
Suspensi mac pherson lengan “melintang”
Suspensi jenis ini mempunyai lengan bawah (lower arm)
berbentuk lurus , salah satu ujung lengan bawah dipasang knuckle kemudi dengan
sambungan peluru sedangkan ujung yang lain dipasangkan pada kerangka kendaraan.
Lengan melintang dan kelengkapannya berfungsi meneruskan beban kendaraan keroda
dan mengontrol gerakan samping, lengan ini bersama-sama batang penahan (strut bar)
berfungsi mencegah perubahan jejak roda-roda depan
Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari
permukaan jalan akan diteruskan ke lower arm melintang sehingga mengakinatkan
terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas koil yang dipasangkan antara
peredam getaran dengan kerangka (frame). Untuk memperhalus proses pemegasan
agar tidak terjadi oksilasi yang berlebihan maka peredam kejut dipasangkan
bersama pegas koil antara lower arm dengan rangka (frame)
b)
Suspensi mac pherson lengan “L”
Suspensi jenis ini mempunyai lengan bawah (lower arm)
berbentuk “L” yang digunakan pada roda sebagai penggerak (front wheel drive)
dengan engine di depan (front engine)
Lengan bawah “ L “ mempunyai dua tempat pemasangan
pada kerangka yang masing-masing dipasangkan menggunakan bushing karet, dengan
dua tempat pemasangan terpisah yang berfungsi untuk mencegah gerakan dari arah
samping dan gerakan aksial roda. Oleh karena itu suspensi jenis ini tidak
memerlukan lagi batang penahan (sturt bar)
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan maka akan diteruskan ke lower arm “L” mengakibatkan terjadinya
pemendekan dan pemanjangan pada pegas koil yang dipasangkan antara peredam
getaran dengan rangka (frame) kendaraan. Untuk memperhalus proses pemegasan
agar tidak terjadi oksilasi yang berlebihan peredam getaran dipasangkan
bersaman pegas koil antara lower arm “L” dengan rangka (frame) kendaraan .
a.
Konstruksi jenis suspensi independen belakang.
Suspensi jenis ini roda sebelah kanan dan roda sebelah kiri
dipasangkan secara terpisah, sehingga roda dapat bekerja sendiri bila menerima
kejutan dari permukaan jalan.
Ada dua macam konstruksi suspensi independent belakang yaitu
:
Suspensi mac pherson penggerak roda depan dan suspensi mac
pherson penggerak roda belakang.
1)
Suspensi mac pherson penggerak roda depan.
Suspensi jenis ini dilengkapi lengan bawah ( lower arm) dan
lengan penopang (strut bar)
Suspensi ini mempunyai sifat :
a)
Pemasangan ujung lengan bawah (lower arm) dengan rangka silang kendaraan
menggunakan bhusing karet sedangkan ujung yang lainnya dipasangkan pada knuckle
kemudi.
b)
Batang penopang (strut bar) dipasangkan antara kerangka dengan lengan control
bawah yang berfungsi untuk mengurangi terjadinya gaya lateral yang berlebihan.
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan akan diteruskan ke lower arm yang mengakibatkan terjadinya
pemendekan dan pemanjangan pegas koil yang dipasang antara peredam getaran
dengan rangka (frame) kendaraan. Untuk memperhalus proses pemegasan agar tidak
terjadi oksilasi yang berlebihan peredam getaran dipasangkan bersama pegas
antara lower arm dengan rangka (frame ) kendaraan.
2)
Suspensi kombinasi mac pherson dan batang torsi
Suspensi jenis ini menggunakan poros kaku (rigid)berbentuk “
U “ yang didalamnya dipasangkan batang tiorsi akan bekerja secara puntiran saat
terjadi gerakan roda
Suspensi ini mempunyai sifat :
a)
Poros semi rigid bersama batang pegas torsi bekerja secara aktif sebagai
suspense
b)
Pegas koil berfungsi menyempurnakan momen suspense agar dapat mengurangi roling
body, hingga menghasilkan pengemudian yang stabil
c)
Gerakan puntiran dari ujung lengan-lengan suspense diteruskan kedalam gerakan
puntiran aksel belakang. Puntiran ini sangat menghasilkan gaya reaksi yang
berlawanan dengan lengan-lengan suspensi
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan akan diteruskan ke rumah poros, lengan suspensi sehingga
mengakibatkan bagian ini bersama pegas koil berayun terhadap rangka (frame)
kendaraan. Untuk memperhalus proses pemegasan dan ayunan (oksilasi) yang
berlebihan pegas koil bersama dengan peredam getaran dipasang antara rumah poros
roda belakang dengan rangka (frame) kendaraan
3)
Suspensi mac pherson penggerak roda belakang.
Suspensi jenis ini dilengkapi dengan lengan control bawah
(lower arm) dan lengan control atas (upper arm) hingga dapat berayun secara
bebas bila roda menerima kejutan dari permukaan jalan. Suspensi ini juga
disebut aksel berayam
Suspensi ini mempunyai
sifat :
a)
Poros ( aksel ) roda dibuat terpisah, hingga poros dapat barayun bebas ,
pertemuan kedua bagian poros bekerja sebagai tumpuan.
b)
Differensial ditempatkan pada bagian rangka silang body kendaraan. Berat body
kendaraan dan komponen yang lain ditopang oleh pegas suspense
c)
Ujung bawah mac pherson dipasang pada lengan kontrrol atas dan bawah juga
lengan jejak.
d)
Ujung lengan jejak, lengan control atas dan control bawah yang lain dipasangkan
pada kerangka body kendaraan
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan akan diteruskan ke lower arm dan upper arm sehinga pegas koil
mac pherson mengalami memendekan dan pemanjangan Untuk memperhalus proses
pemegasan pegas koil dan ayunan (oksilasi) yang berlebihan pegas koil bersama
dengan kejut dipasang antara lower arm dengan rangka (frame)
B.
Konstruksi jenis suspensi rigid
1)
Jenis suspensi rigit roda depan
Suspensi jenis ini biasanya dipasangkan pada poros rigit
(kaku) yang terbuat dari baja tempa pejal berbentuk I Roda sebelah kanan dan
kiri dipasangkan pada ujung poros tunggal. Pada bagian tengah poros berfungsi
menahan beban kendaraan,sedangkan pada ujung poros berfungsi menahan momen
punter karena gaya pengereman
Bagian ujung poros ini juga dipasangkan knuckle kemudi
dengan menggunakan poros kingpin . Ada empat jenis knuckle kemudi yang
dipasangkan pada suspensi rigid roda depan yaitu :
a)
Jenis reverse eliot
Jenis ini ujung poros sangat sederhana konstruksinya dan
mudah untuk pemasangan komponen rem
b)
Jenis eliot
Jenis ini ujung porosnya dibuat sangat komplek, knuckle
kemudi dipasangkan ditengah ujung poros dengan menggunakan poros kingpin
c)
Jenis Lemoine
Jenis tidak memerlukan poros kingpin, karena knuckle kemudi
dipasangkan pada ujung poros bagian atas sehingga poros menjadi tambah tinggi
d)
Jenis marmon
Jenis ini juga tidak memerlukan poros kingpin kare knuckle
kemudi dipasangkan pada bagian bawah ujung poros sehingga daya kekuatannya agak
berkurang bila dibandingkan dengan jenis yang lain.
Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari
permukaan jalan akan diteruskan keporos depan rigit yang berbentuk “ I “ hingga
mengakibatkan pegas daun terjadi pemanjangan atau pegas berubah bentuk dari
elip mendekati lurus ( pemegasan pegas daun) Untuk memperhalus proses pemegasan
pegas daun / ayunan pegas daun yang berlebihan maka dipasangkan peredam getaran
antara poros depan dengan rangka (frame).
2)
Jenis suspensi rigit roda belakang
Suspensi jenis ini biasanya roda-roda dipasangkan pada satu
poros. Ada dua jenis pegas yang digunakan pada jenis ini yaitu:
a)
Pegas daun
Pada umumnya pegas daun dipasangkan secara parallel antara
rangka dengan poros belakang, sehingga tenaga yang dihasilkan oleh motor
dipindahkan ke roda-roda melalui poros yang berputar dalam rumah. Sedangkan beban
kendaraan yang didukung oleh rangka mobil diteruskan ke rumah poros melalui
pegas daun
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan maka diteruskan kerumah poros belakang yang mengakibatkan pegas
daun terjadi pemanjangan atau pegas berubah bentuk dari elip mendekati lurus (
pemegasan pegas daun) yang konstruksinya dilengkapi dengan ayunan pegas Untuk
memperhalus proses pemegasan pegas daun yang berlebihan maka suspensi ini
dilengkapi peredan getaran yang dipasangkan antara penopang pegas daun dengan
(frame)
b)
Pegas koil
Poros kaku dengan pegas koil untuk mengadakan pemegasan dan
menahan beban tegak lurus, tetapi tidak dapat menahan gaya samping atau tekanan
samping. Apabila pegas koil digunakan pada suspensi belakang, harus dilengkapi
komponen yang lain seperti : laterar rod dan stabilisator.
Kerjanya : bila roda-roda belakang
menerima kejutan dari bpermukaan jalan akan diteruskan kerumah poros roda
belakang yang mengakibatkan pegas koil mengalami pemendekan dan pemanjangan (
konstanta pegas) untuk mengurangi ayunan pegas (oksilasi) yang berlebihan pada
suspensi ini dilangkapi peredam getaran yang dipasangkan antara rumah poros
dengan kerangka (frame) kendaraan.
PENUTUP
Demikianlah makalah yang saya buat ini, semoga bermanfaat
dan menambah wawasan untuk para pembaca. Saya mohon maafa apabila ada kesalahan
ejaan dalam penulisan kata atau kalimat yang kurang jelas, dimengerti dan
lugas. Karena kami hanyalah manusia yang tak luput dari kesalahan dan kami juga
sangant mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah
ini. Sekian makalah dari saya, semog makalah ini dapat bermanfat bagi pembaca
dan khususnya untuk penulis. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
SUMBER KUWARASAN1.BLOGSPOT.COM (professional wb bg)