Saturday 19 November 2016

contoh makalah sistem suspensi dan kemudi




Asalamu”alaikum wr.wb
Kata Pengantar
Atas berkat rahmat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya berupa iman dan ilmu. Sehingga menciptakan motivasi bagi penulis untuk membuat makalah tentang memperbaiki sistem kemudi ini.
Makalah memperbaiki sistem kemudi ini diharapkan nantinya Dapat digunakan sebagai panduan belajar untuk membentuk salah satu kompetensi yang diinginkan.
Makalah ini memberikan pengetahuan dasar dan praktek sistem kemudi dan komponen-komponennya, yang pada umumnya digunakan pada mobil serta cara pemeriksaan dan penggantian komponen-komponenya.
Saya menyadari banyak kekurangan dalam penyususnan makalah ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.





Gombong,  November 2016

                                                                                       Feri kurnia (kuwarasan1.blogspot.com)















MAKALAH  SISTEM SUSPENSI  DAN KEMUDI


SISTEM KEMUDI MOBIL
Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang system kemudi kendaraan bermotor khususnya pada mobil.
Fungsi sistem kemudi
Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah laju kendaraan sesuai dengan yang diinginkan dengan cara membelokkan roda-roda depan.
Bila roda kemudi (steering wheel) diputar, steering mainshaft akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan melalui steering linkage.

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaeb081Y9XwGjtdTopbhZWlngx3xiw3XAjVdfZApKggIoIxKDLH2gtWmdneggKZ1X_C6WiTis7fIAI1MIEt98TjoX642iq-kub-FZMUFOIroSyNq9yOG967WQOynaSYE1orXeZSJ9Cpkg/s1600/steering.jpg
                        Gambar Sistem kemudi

Pada dasarnya sistem kemudi dibedakan menjadi dua yaitu :
1.      Sistem kemudi secara manual
Sistem kemudi manual untuk membelokkan roda-rodadepan dengan meneruskan gerakan roda kemudi ke roda-roda depan dengan cara hubungan (linkage) beberapa komponen dan dibutuhkan tenaga yang besar untuk menggerakkan roda kemudi dengan demikian pengemudi membawa kendaraan akan terasa lebih cepat lelah.
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWX6fuO_uy48_ajJOOtPaPgU8XCWxlRDSgast_1qUf-D6Dnd2Cdz2AGX9NQWedQV4ATB8UZwWzV_TNvY7xDxW-CZM8sLxbEMFwif18PmsNJI6VVZ-FHaE9yWIhmPcHat6d1KbI6z8Nnx8/s1600/STEERING+MANUAL.jpg
2.      Sistem kemudi yang memakai power steering
Sistem kemudi ini prinsip kerjanya dengan adanya dorongan minyak yang dipompa oleh van pump yang digerakkan oleh mesin melalui belt atau motor listrik untuk jenis EPS (electronic power steering).
Penggunaan power steering memberikan keuntungan seperti :
- Mengurangi daya pengemudian ( steering effort ) 
- Kestabilan yang tinggi selama pengemudian


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrMcFbcPbYGqwaCAWiBqiPZE8VjmeycHL3Wut2-WOxFrp79ZQNvV4O_ZihT8FbVKNv_Wiq17aoWY9-Y4ltWXtLT8mAL1kRzFDDyTbJ5z3lyQ4ocdrURgWii66nDTcOPvTnHK_W4Gges-g/s1600/POWER+STEERING.jpg


A. SISTEM KEMUDI SECARA MANUAL

Dengan diproduksinya mobil-mobil baru sekarang ini penggunaan Sistem kemudi secara manual sudah mulai ditinggalkan. Pada sistem ini dibutuhkan adanya tenaga yang besar untuk mengemudikannya. Akibatnya pengemudi akan cepat lelah apabila mengendarai mobil terutama pada jarak jauh.
Tipe sistem kemudi secara manual yang banyak digunakan adalah :

1. Recirculating ball

Cara kerjanya :
Pada waktu pengemudi memutar roda kemudi, poros utama yang dihubungkan dengan roda kemudi langsung membelok. Di ujung poros utama kerja dari gigi cacing dam mur pada bak roda gigi kemudi menambah tenaga dan memindahkan gerak putar dari roda kemudi ke gerakan mundur maju lengan pitman ( pitman arm ).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjTiNbz76-u6XC7GWq020nz0Dp4rUyjHqsiYH3SiQzB1ctoKv2Ytlr6hP9A4iEzXVmJ4rvWT2dm65gN4Uw29g5uhQvdDloEvioRAMgIOvto7snBPOw9XDa8v2UOweCt-sxcV0Jh1JEyGE/s1600/RECIRKULATING.jpg

        gambar Sistem kemudi jenis recirculating ball

Lengan-lengan penghubung (linkage), mulai dari batang penghubung ( relay rod ), tie rod, lengan idler ( idler arm ) dan lengan nakel arm dihubungkan dengan ujung pitman arm. Sambungan tersebut memindahkan gaya putar dari kemudi ke roda-roda depan dengan memutar ball joint pada lengan bawah ( lower arm ) dan bantalan atas untuk peredam kejut.
Jenis ini biasanya digunakan pada mobil penumpang atau komersial.

Keuntungan :
1.      Komponen gigi kemudi relative besar, dapat digunakan untuk kendaraan sedang, mobil besar, dan kendaraan komersial.
2.      Keausan relative kecil dan pemutaran roda kemudi relative ringan.


Kerugian :
1.      Konstruksi rumit karena hubungan antara gigi sector dan gigi pinion tidak langsung
2.      Biaya perbaikan lebih mahal

2. Jenis rack and pinion

Cara kerja :
Pada waktu roda kemudi diputar, pinion pun ikut berputar. Gerakan ini akan menggerakkan rack dari samping ke samping dan dilanjutkan melalui tie rod ke lengan nakel pada roda-roda depan sehingga satu roda depan didorong, sedangkan satu roda tertarik, hal ini menyebabkan roda-roda berputar pada arah yang sama.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDgosHLX9vlBp7kmrW7_XEMW1uTz_J0OQP_srh4JQUetXhmSLVOmlOeGsOpfCuABFS0hVTinyY9lyZiH2MpYRRA7fRDHCpVLfid9trZp3wuaWIGe8HYqRHbGAL5hXjPDb1_9QfZ0hViEQ/s1600/RACK+PINION.jpg
       gambar Sistem kemudi jenis rack dan pinion
  
Kemudi jenis rack and pinion jauh lebih efisien bagi pengemudi untuk mengendalikan roda-roda depan. Pinion yang dihubungkan dengan poros utama kemudi melalui poros intermediate, berkaitan denngan rack.

Keuntungan :
1.      Konstruksi ringan dan sederhana
2.      Persinggungan antara gigi pinion dan rack secara langsung
3.      Pemindahan momen relatif lebih baik, sehingga lebih ringan

Kerugian :

1.      Bentuk roda gigi kecil, hanya cocok digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil atau sedang.
2.      Lebih cepat aus
3.      Bentuk gigi rack lurus, dapat menyebabkan cepatnya keausan


KOMPONEN SISTEM KEMUDI

A.    STEERING COULUMN

Steering column atau batang kemudi merupakan tempat poros utama. Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi ke steering gear, dan column tube yang mengikat main shaft ke body. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergerigi, dan roda kemudi diikatkan ditempat tersebut dengan sebuah mur.

 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAhXNrNJvockbgdtFrutcYUVvZwShnFPJw-FCxk2J-RsTwiCJrXIFcOWMBVRaaRj7jNPDlctpx3FxKUnmtNU007COR6WAlH3sxwTNANdhEALv7TXNJn2guNDrji59lgUDvbmQqYz1TA-w/s1600/steering+coulumn.jpg
                        Gbr. Steering coulumn

Steering column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat tabrakan.
Ada dua tipe steering column yaitu :
1. Model Collapsible
Model ini mempunyai keuntungan : 
Apabila kendaraan berbenturan / bertabrakan dan steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka main shaft column atau bracket akan runtuh sehingga pengemudi terhindar dari bahaya.
Kerugiannya adalah :
1.  Mainsfatnya kurang kuat, sehingga hanya digunakan pada mobil penumpang atau mobil ukuran kecil
2.      Konstruksinya lebih rumit
Waktu Tabrakan
Dorongan badan pengemudi terhadap roda kemudi memutuskan pen-pen plastik dan menyebabkan poros utama atas dan tabung batang kemudi terdorong maju, sementara tabung-tabung atas dan bawah dihubungkan oleh bola-bola baja.
Tahanan meluncur bola-bola ini menyerap kekuatan dorong badan pengemudi.
3.      Model Non collapsible

Model ini mempunyai keuntungan :
1.  Main shaftnya lebih kuat sehingga banyak digunakan pada mobil-mobil besar atau mobil-mobil kecil
2.   Konstruksinya sederhana

Kerugiannya adalah :
Apabila berbenturan dengan keras, kemudian tidak dapat menyerap goncangan sehingga keselamatan pengemudi relative kecil
B. STEERING GEAR
Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda depan, tetapi dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan. Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi yang disebut perbandingan steering gear, dan biasanya perbandingannya antara 18 sampai dengan 20 : 1.
Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudi menjadi semakin ringan, tetapi jumlah putarannya akan bertambah banyak, untuk sudut belok yang sama.
Ada beberapa tipe steering gear, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG3GNP2Y7qXhmv9VyomlDO2I_dsjRDTj_Qz0-8WsxtF3h0GTVyCDi9fXzmOGauWOzRKpMItgotCQIKtwe6cHzoxz311c6YReLGWhNEM86vOgykH17N5pM6n3ITIgYmp3FyiBgOFDRrh1E/s1600/recirculating+ball.png
                   Gambar Recirculating ball

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgped0FZsd1W-3DYcytP8oj7gTkJnLK8EuYNfGhlDqF_byydy36UME2ykL1IcO3BMxVXhXGLjSq1ysePZH8w96-gjOeDXRyxN4o7PpaMSYnZ097F36FcFLWiEDvA7H0xBBlp92ex4p93l0/s1600/rack+and+pinion.jpg
                        Gambar Rack and pinion.
Tipe yang pertama, digunakan pada mobil penumpang ukuran sedang sampai besar dan mobil komersial. Sedangkan tipe kedua, digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil sampai sedang.
Sudut belok dan gear ratio Pada diagram dapat dilihat hubungan sudut putar sector dengan gear ratio. Pada saat lurus atau sektor shaft berputar 2,5 ° ke kiri atau ke kanan gear ratio masih tetap 19,5 : 1. Sedangkan pada saat belok dengan sudut putar sektor 37° gear ratio menjadi besar yaitu 21,5 : 1. Oleh karena itu pada saat membelok kemudi menjadi ringan.

Ada beberapa bentuk steering gear box, diantaranya :  
                   
1. Model Worm dan Sector Roller
Worm gear berkaitan dengan sectorroller dibagian tengahnya. Gesekannya dapat mengubah sentuhan antara gigi dengan gigi menjadi sentuhan menggelinding.

 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCuZhOvcvk2cZWFW5cLwPR7ti_auewnBvs5FehMmhnBj9algZE6nKTwSBL-vDc1gu_D4f7VJCpDKZIVkkp64oLDKf9bseSxx7EpMcUv1khaHzaQNJvSJruke0P2ZLsaTuAfgTqb61jf3E/s1600/worm.jpeg


 2. Model Worm dan Sektor
 Pada model ini worm dan sektor berkaitan langsung.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO4Li10anvEql2A74HbMCuBY-TJ0A9Fh5jdH7kMCqFYN2RVMMNfs01C-l8ubJx4WcsukoMOSuqVcfjsNcBbTnCTSEKo86tg4XZtxVDgeM_PYWkyAoyV5uYYvSjk3BarfA1jmQogTeg4O8/s1600/worm+dan+sector.jpg

                         
3. Model Screw Pin
Pada model ini pin yang berbentuk tirus bergerak sepanjang worm gear.                                                 
4. Model screw dan nut

Model ini di bagian bawah main shaft terdapat ulir dan sebuah nut terpasang padanya. Pada nut terdapat bagian yang menonjol dan dipasang kan tuas yang terpasang pada rumahnya.

 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0o3iiCbd83aXn6O0CfF3SGaZU4MwV48nZm7x0xot13RqCs6c_NdEpvlq1bNLVYGLlICAp4cJHmpJUcHf4rAYLNjM_l4NykDn0F8a2glAaj3c8rr2H0_6bB8QzePQZsPgyCayQzStCnDM/s1600/sgm4screw+and+nut.jpg


5. Model recirculating ball
Pada model ini, peluru-peluru terdapat dalam lubang-lubang nut untuk membentuk hubungan yang menggelinding antara nut dan worm gear.Mempunyai sifat tahan aus dantahan goncangan yang baik
 


6. Model rack and pinion
Gerakan putar pinion diubah langsung oleh rack menjadi gerakan mendatar. Model rack and pinion mempunyai konstruksi sederhana, sudut belok yang tajam dan ringan, tetapi goncangan yang diterima dari permukaan jalan mudah diteruskan ke roda depan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWVkgdQIkyPOIT1cL23F-L-OsjDWYhT1adfHtM0W6puBM5r1RF6oE1keKYeHk3mFUjdn6l2OYdaersrMPok3hUHNvJ4Ax5d6dRqLcI8DS48HPYmeacaNB9V268EpNWYqY3_2BSpZ-54L4/s1600/5.jpg

C. STEERING LINKAGE
Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan. Walaupun mobil bergerak naik dan turun, gerakan roda kemudi harus diteruskan ke roda-roda depan dengan sangat tepat setiap saat. Ada beberapa tipe steering linkage dan konstruksi joint yang dirancang untuk tujuan tersebut. Bentuk yang tepat sangat mempengaruhi kestabilan pengendaraan.

1. Steering linkage untuk suspensi rigid

          Gambar Steering linkage suspensi rigid

2. Steering linkage untuk suspensi independen
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhhb-UdEGULS87bmzVIZewf9W35tPvT5QTqlRY8TE0F4dy4aTM4UrxJRVTSWhn1tkYFZY9nNTOVNiwTevNunA8BrES0s4-WxvXKaVKB7-7C01oSO2vA0-AiHeS-MSWMT9PnGJDraFR15A/s1600/independent.png
          Gambar Ball joint pada suspensi independen

Komponen sistem kemudi lainnya bergantung pada jenis kemudi yang digunakan antara lain :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifSLM3GvTb9GY-3m_rmr0D23jiHgeAH8_SoyRaZiP5OAeOcLbT9w4Zecn_Uh4lyvTyuQAZQaXZ76ddgN052wIsXB-DMzBKzHC1LuwA9ntuEdBUlX_bhh4N24GSLNBCQ5mEPKV70ImZy4s/s1600/komponen+kemudi.jpg
         Gbr. Komponen sistem kemudi

1.      Steering wheel
Steering wheel atau roda kemudi berfungsi untuk membelokkan roda depan dengan cara diputar.

2.      Steering mainshaft
Steering mainshaft atau poros utama kemudi berfungsi untuk menyambungkan atau sebagai tempat roda kemudi dengan steering gear.
3.      Pitman Arm
Pitman arm meneruskan gerakan gigi kemudi ke relay rod atau drag link. Berfungsi untuk merubah gerakan putar steering column menjadi gerakan maju mundur.
4.       Relay Rod
Relay rod dihubungkan dengan pitman arm dan tie rod end kiri serta kanan. Relay rod ini meneruskan gerakan pitman arm ke tie rod
5.      Tie Rod
Ujung tie rod yangberulir dipasang pada ujung rack pada kemudi rack end pinion, atau ke dalam pipa penyetelan pada recirculating ball, dengan demikian jarak antara joint- joint dapat disetel.
6.      Tie Rod End ( Ball Joint )
Tie rod end dipasanglkan pada tie rod untuk menghubungkan tie rod dengan knuckle arm, relay roda dan lain-lain.
7.      Knuckle arm
Knuckle arm meneruskan gerakan tie rod atau drag link ke roda depan melalui steering knuckle.
8.      Steering knuckle
Steering knuckle untuk menahan beban yang diberikan pada roda-roda depan dan berfungsi sebagai poros putaran roda. Berputar dengan tumpuan ball joint atau king pin dari suspension arm
9.      Idler arm
     Pivot dari idler arm dipasang pada body dan ujung lainnya dihubungkan dengan relay rod dengan swivel joint. Arm ini memegang salah satu ujung relay rod dan membatasi gerakan relay rod pada tingkat tertentu.

B.     POWER STEERING
Demi menunjang kenyamanan berkendara, kini Power Steering merupakan sebuah sarana yang semakin umum dijumpai pada sistem kemudi setiap mobil. Jika dahulu seorang pengemudi membutuhkan tenaga ekstra untuk membelokan kemudi, kini dengan keberadaan Power Steering pengemudi bahkan dapat membelokan kemudi hanya dengan menggunakan satu tangan.
Seperti komponen lain pada umumnya, Power Steering pun membutuhkan perawatan untuk menjaga kondisinya agar tetap dapat berfungsi dengan baik. Namun tidak semua pengemudi memahami bahwa merawat Power Steering diawali dari cara mengemudi yang benar. Kelalaian dalam menggunakannya dapat memperpendek umur dan menyebabkan kerusakan. Gejala kerusakan yang tidak segera ditangani pun harus ditebus dengan biaya perbaikan yang tidak sedikit.
Walaupun perawatan antara Power Steering mobil yang satu dengan lainnya tidak jauh berbeda, namun ada pula perawatan spesifik yang perlu disesuaikan dengan jenis Power Steering yang menunjang sistem kemudi mobil. Untuk itu pahami terlebih dahulu perbedaannya. Sejauh ini ada 3 jenis Power Steering yang umum digunakan, yaitu :

A. Power Steering Hidrolik
Power Steering jenis ini menggunakan pompa hidrolis berisi oli yang berfungsi meningkatkan tenaga yang mendorong roda untuk membelok ke kiri atau ke kanan saat pengemudi memutar setir. Power Steering Hidrolis adalah jenis Power Steering yang paling banyak digunakan, dua diantaranya adalah Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjldILOpUK-yRAOIxyih5uNgzbTNdNIFRyygOHXX2ypeW2ebO63SwTO4eYcx5h7HX86DO83evtkOX-t1-MUGKSIKQxnEcfj59P8q-aebI1avw7xZxE5M_05HNGr6oQ30XKY9iUpxwXUAqg/s1600/power+steering.jpg

B. Power Steering Semi Hidrolik
Power steering jenis ini menggunakan perpaduan pompa hidrolik dan motor listrik (dinamo) untuk dapat menghasilkan tekanan pada pompa hidrolik. Penggunaan Power Steering Semi Hidrolik ini dapat dijumpai pada mobil Mercedes Benz A Class.



C. Power Steering Elektrik
Power steering jenis ini hanya menggunakan motor listrik (dinamo) tanpa pompa hidrolik, dan dikenal dengan sebutan Electric Power Steering (EPS). Penggunaan EPS umum dijumpai pada mobil-mobil baru. Walaupun sudah diperkenalkan sejak tahun 90an, namun kepopulerannya mulai beranjak pada tahun 2000. Beberapa mobil yang menggunakan EPS ini antara lain adalah Honda Jazz, Toyota Yaris, Mazda 2, Suzuki Splash, Suzuki Karimun, dan lain-lain.
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg4CJ84dtps6SzssvcJGZJSfWvwFk1ITCqx-c_khFYPVVRX_wbgka23M6-pLFRoRqVxedEL5Q5yHFR5Oi0TrpI1JO45YhiNPX0NaI3ezFtBdZDWycxXsSybzI26gefHH6q9_7RTvNAT-M/s1600/EPS.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBeGGttCgkr1vrxfpsX5tpt2M7_gUJKRDKHsBvtn05bpY91KBcqhlMtReWm7nELGLevQ3qcqYNc0TdSOMULZGlymTbPHbOaAUXf_rZOk9_Ovez478296rt8EK4Oo8Q7sYLSU9yrz7l82h0/s1600/suspensi-depan.jpg

1.      Pengertian Suspensi
Suspensi merupakan bagian kendaraan yang menghubungkan bodi kendaraan dengan roda. Konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga kendaraan dapat berjalan dengan nyaman dan aman.
Untuk itu maka suspensi harus dapat:
·                Mengantar gerakan roda
·                Memungkinkan roda tetap menapak pada jalan
·                Mengabsorsikan dan meredam getaran bodi akibat kondisi jalan
·                Meneruskan gaya pengemudian dan pengereman

Sifat – sifat:
·                Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain
·                Konstruksi sederhana, perawatan mudah
·                Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi geometri roda
·                Memerlukan ruang pemegasan yang besar
·                Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan kurang)
·                Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan kurang).
·                Bodi sedikit miring pada saat belok
2.    Macam – macam Pegas
Pegas Daun

Sifat – sifat:
·         Konstruksi sederhana
·         Dapat meredam getaran sendiri (gesekan antara daun pegas)
·         Berfugsi sebagai lengan penyangga (tidak memerlukan lengan, memanjang – melintang)
Penggunaan:
Aksel depan / belakang, tanpa / dengan penggerak roda.

Pegas Koil
Pada saat pemegasan, batang pegas koil menerima beban puntir dan lengkung




Sifat-sifat:
·         Langkah pemegasan panjang
·         Tidak dapat meredam getaran sendiri
·         Tidak dapat menerima gaya horisontal (perlu lengan-lengan)
·         Energi beban yang diabsorsi lebih besar daripada pegas daun
·         Dapat dibuat pegas lembut
Penggunaan:
Pada suspensi independen dan aksel rigid
Pegas Batang Torsi (Puntir)
Pada saat pemegasan, pegas menerima beban puntir
Sifat – sifat:
·         Memerlukan sedikit tempat
·         Energi yang diabsorsi lebih besar daripada pegas lain
·         Tidak mempunyai sifat meredam getaran sendiri
·         Dapat menyetel tinggi bebas mobil
·         Langkah pemegasan panjang
·         Mahal
Penggunaan:
Suspensi Independen
Pegas Hidropneumatis
Sifat – sifat:
·         Elastisitas tinggi
·         Saat pemegasan tidak timbul gelembung udara pada oli
·         Dapat untuk mengatur tinggi bebas kendaraan

Penggunaan:
Kendaraan penumpang / sedan

 AIR SUSPENSION
Bellow yang berisi udara dipasangkan pada tempat dimana biasanya ditempatkan pegas daun atau pegas ulir, untuk menjamin berat kendaraan. Aksi penyerapan dihasilkan oleh elastisitas udara kompresi didalam bellow dan ruang udara tambahan. Kekerasan pegas dapat berubah – ubah sesuai dengan beban

3.      Jenis-jenis Suspensi

Pada umumnya system suspensi kendaraan dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu suspensi independent dan suspensi rigid Konstruksi dan kerja jenis ini roda sebelah kanan dan roda sebelah kiri dipasangkan secara terpisah, sehingga kedua roda dapat bekerja sendiri bila menerima kejutan dari permukaan jalan

A.    konstruksi jenis independent
Ada dua macam konstruksi suspensi independent depan yaitu suspensi wishbone dan suspensi mac pherson :

1)      Suspensi wishbone pegas coil
Suspensi jenis ini menggunakan pegas koil yang dipasangkan diantara lengan bawah (lower arm) dan lengan atas (upper arm)

Suspensi ini mempunyai sifat :
a)      Dengan desain yang kompak dari pegas hasil , sangat cocok digunakan untuk system suspensi roda depan.
b)      Kedua ujung luar lengan atas dan lengan bawah yang dipasangka pada knuckle kemudi menggunakan sambungan peluru, sehingga memungkinkan arm dapat bergerak ke atas dank ke bawah mengikuti gerakan roda.
c)      Knuckle kemudi dan spindle yang terpasang dibagian ujung lengan atas dan bawah dipasang menggunakan sambungan peluru, sehingga memungkinkan knucklekemudi dapat diarahkan. Kerjanya bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan maka pegas koil menerima gaya dari lower arm sehingga mengakibatkan pegas mengalami pemendekan dan pemanjangan sesuai dengan kemampuan pemegasan (konstanta pemegasan)

2)      Suspensi wishbone pegas torsi
Suspensi wishbone menggunakan pegas batang torsi yang dipasangkan diantara lengan bawah (lower arm ) dan kerangka kendaraan.

Suspensi ini mempunyai sifat :
a)      Pegas batang torsi (torsion bar) digunakan pada kendaraan yang tidak menggunakan pegas koil ataupun pegas atau pegas daun pada suspensi depan
b)      Pegas batang torsi (torsion bar) pada ujung belakangnya dipasang pada kerangka kendaraan , sedangkan ujung depannya dipasangkan pada lengan bawah (lower arm) dan kedua tempat pemasangannya dibuat mati.
c)      Pegas batang torsi (torsion bar) bekerja secara puntiran karena batang torsi dibuat dari baja yang mempunyai elastisitas tinggi Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan dan diteruskan ke lower arm maupun upper arm melalui knuckle kemudi. Gaya yang diterima lower arm ditahan dengan kemampuan puntiran pegas torsi yang dipasangkan antara lower arm dengan kerangka (frame). Untuk memperhalus proses pemegasan (puntiran) pegas torsi maka peredam getaran dipasangkan untuk memperhalus proses pemegasan yang dipasangkan antara lower arm dengan frame kendaraan
3)      Suspensi Mac pherson
Suspensi ini pegas koil dipasangkan menjadi satu kesatuan dengan shock absorber menggunakan lengan bawah ( lower arm ) sebagai dudukan komponennya
Ada dua macam konstruksi suspensi mac pherson yaitu dengan lengan “melintang” dan lengan “L”
a)      Suspensi mac pherson lengan “melintang”
Suspensi jenis ini mempunyai lengan bawah (lower arm) berbentuk lurus , salah satu ujung lengan bawah dipasang knuckle kemudi dengan sambungan peluru sedangkan ujung yang lain dipasangkan pada kerangka kendaraan. Lengan melintang dan kelengkapannya berfungsi meneruskan beban kendaraan keroda dan mengontrol gerakan samping, lengan ini bersama-sama batang penahan (strut bar) berfungsi mencegah perubahan jejak roda-roda depan
Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan akan diteruskan ke lower arm melintang sehingga mengakinatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas koil yang dipasangkan antara peredam getaran dengan kerangka (frame). Untuk memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang berlebihan maka peredam kejut dipasangkan bersama pegas koil antara lower arm dengan rangka (frame)

b)      Suspensi mac pherson lengan “L”
Suspensi jenis ini mempunyai lengan bawah (lower arm) berbentuk “L” yang digunakan pada roda sebagai penggerak (front wheel drive) dengan engine di depan (front engine)
 Lengan bawah “ L “ mempunyai dua tempat pemasangan pada kerangka yang masing-masing dipasangkan menggunakan bushing karet, dengan dua tempat pemasangan terpisah yang berfungsi untuk mencegah gerakan dari arah samping dan gerakan aksial roda. Oleh karena itu suspensi jenis ini tidak memerlukan lagi batang penahan (sturt bar)
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan maka akan diteruskan ke lower arm “L” mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pada pegas koil yang dipasangkan antara peredam getaran dengan rangka (frame) kendaraan. Untuk memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang berlebihan peredam getaran dipasangkan bersaman pegas koil antara lower arm “L” dengan rangka (frame) kendaraan .
a.       Konstruksi jenis suspensi independen belakang.
Suspensi jenis ini roda sebelah kanan dan roda sebelah kiri dipasangkan secara terpisah, sehingga roda dapat bekerja sendiri bila menerima kejutan dari permukaan jalan.
Ada dua macam konstruksi suspensi independent belakang yaitu :
Suspensi mac pherson penggerak roda depan dan suspensi mac pherson penggerak roda belakang.
1)      Suspensi mac pherson penggerak roda depan.
Suspensi jenis ini dilengkapi lengan bawah ( lower arm) dan lengan penopang (strut bar)
Suspensi ini mempunyai sifat :
a)      Pemasangan ujung lengan bawah (lower arm) dengan rangka silang kendaraan menggunakan bhusing karet sedangkan ujung yang lainnya dipasangkan pada knuckle kemudi.
b)      Batang penopang (strut bar) dipasangkan antara kerangka dengan lengan control bawah yang berfungsi untuk mengurangi terjadinya gaya lateral yang berlebihan.
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan akan diteruskan ke lower arm yang mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas koil yang dipasang antara peredam getaran dengan rangka (frame) kendaraan. Untuk memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang berlebihan peredam getaran dipasangkan bersama pegas antara lower arm dengan rangka (frame ) kendaraan.
2)      Suspensi kombinasi mac pherson dan batang torsi
Suspensi jenis ini menggunakan poros kaku (rigid)berbentuk “ U “ yang didalamnya dipasangkan batang tiorsi akan bekerja secara puntiran saat terjadi gerakan roda
Suspensi ini mempunyai sifat :
a)      Poros semi rigid bersama batang pegas torsi bekerja secara aktif sebagai suspense
b)      Pegas koil berfungsi menyempurnakan momen suspense agar dapat mengurangi roling body, hingga menghasilkan pengemudian yang stabil
c)      Gerakan puntiran dari ujung lengan-lengan suspense diteruskan kedalam gerakan puntiran aksel belakang. Puntiran ini sangat menghasilkan gaya reaksi yang berlawanan dengan lengan-lengan suspensi
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan akan diteruskan ke rumah poros, lengan suspensi sehingga mengakibatkan bagian ini bersama pegas koil berayun terhadap rangka (frame) kendaraan. Untuk memperhalus proses pemegasan dan ayunan (oksilasi) yang berlebihan pegas koil bersama dengan peredam getaran dipasang antara rumah poros roda belakang dengan rangka (frame) kendaraan

3)      Suspensi mac pherson penggerak roda belakang.
Suspensi jenis ini dilengkapi dengan lengan control bawah (lower arm) dan lengan control atas (upper arm) hingga dapat berayun secara bebas bila roda menerima kejutan dari permukaan jalan. Suspensi ini juga disebut aksel berayam
                              Suspensi ini mempunyai sifat :
a)      Poros ( aksel ) roda dibuat terpisah, hingga poros dapat barayun bebas , pertemuan kedua bagian poros bekerja sebagai tumpuan.
b)      Differensial ditempatkan pada bagian rangka silang body kendaraan. Berat body kendaraan dan komponen yang lain ditopang oleh pegas suspense
c)      Ujung bawah mac pherson dipasang pada lengan kontrrol atas dan bawah juga lengan jejak.
d)     Ujung lengan jejak, lengan control atas dan control bawah yang lain dipasangkan pada kerangka body kendaraan
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan akan diteruskan ke lower arm dan upper arm sehinga pegas koil mac pherson mengalami memendekan dan pemanjangan Untuk memperhalus proses pemegasan pegas koil dan ayunan (oksilasi) yang berlebihan pegas koil bersama dengan kejut dipasang antara lower arm dengan rangka (frame)

B.     Konstruksi jenis suspensi rigid

1)      Jenis suspensi rigit roda depan
Suspensi jenis ini biasanya dipasangkan pada poros rigit (kaku) yang terbuat dari baja tempa pejal berbentuk I Roda sebelah kanan dan kiri dipasangkan pada ujung poros tunggal. Pada bagian tengah poros berfungsi menahan beban kendaraan,sedangkan pada ujung poros berfungsi menahan momen punter karena gaya pengereman

Bagian ujung poros ini juga dipasangkan knuckle kemudi dengan menggunakan poros kingpin . Ada empat jenis knuckle kemudi yang dipasangkan pada suspensi rigid roda depan yaitu :

a)      Jenis reverse eliot
Jenis ini ujung poros sangat sederhana konstruksinya dan mudah untuk pemasangan komponen rem
b)      Jenis eliot
Jenis ini ujung porosnya dibuat sangat komplek, knuckle kemudi dipasangkan ditengah ujung poros dengan menggunakan poros kingpin
c)      Jenis Lemoine
Jenis tidak memerlukan poros kingpin, karena knuckle kemudi dipasangkan pada ujung poros bagian atas sehingga poros menjadi tambah tinggi
d)     Jenis marmon
Jenis ini juga tidak memerlukan poros kingpin kare knuckle kemudi dipasangkan pada bagian bawah ujung poros sehingga daya kekuatannya agak berkurang bila dibandingkan dengan jenis yang lain.
Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan akan diteruskan keporos depan rigit yang berbentuk “ I “ hingga mengakibatkan pegas daun terjadi pemanjangan atau pegas berubah bentuk dari elip mendekati lurus ( pemegasan pegas daun) Untuk memperhalus proses pemegasan pegas daun / ayunan pegas daun yang berlebihan maka dipasangkan peredam getaran antara poros depan dengan rangka (frame).
2)      Jenis suspensi rigit roda belakang
Suspensi jenis ini biasanya roda-roda dipasangkan pada satu poros. Ada dua jenis pegas yang digunakan pada jenis ini yaitu:
a)      Pegas daun
Pada umumnya pegas daun dipasangkan secara parallel antara rangka dengan poros belakang, sehingga tenaga yang dihasilkan oleh motor dipindahkan ke roda-roda melalui poros yang berputar dalam rumah. Sedangkan beban kendaraan yang didukung oleh rangka mobil diteruskan ke rumah poros melalui pegas daun
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan maka diteruskan kerumah poros belakang yang mengakibatkan pegas daun terjadi pemanjangan atau pegas berubah bentuk dari elip mendekati lurus ( pemegasan pegas daun) yang konstruksinya dilengkapi dengan ayunan pegas Untuk memperhalus proses pemegasan pegas daun yang berlebihan maka suspensi ini dilengkapi peredan getaran yang dipasangkan antara penopang pegas daun dengan (frame)

b)      Pegas koil
Poros kaku dengan pegas koil untuk mengadakan pemegasan dan menahan beban tegak lurus, tetapi tidak dapat menahan gaya samping atau tekanan samping. Apabila pegas koil digunakan pada suspensi belakang, harus dilengkapi komponen yang lain seperti : laterar rod dan stabilisator.
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari bpermukaan jalan akan diteruskan kerumah poros roda belakang yang mengakibatkan pegas koil mengalami pemendekan dan pemanjangan ( konstanta pegas) untuk mengurangi ayunan pegas (oksilasi) yang berlebihan pada suspensi ini dilangkapi peredam getaran yang dipasangkan antara rumah poros dengan kerangka (frame) kendaraan.



























PENUTUP

Demikianlah makalah yang saya buat ini, semoga bermanfaat dan menambah wawasan untuk para pembaca. Saya mohon maafa apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata atau kalimat yang kurang jelas, dimengerti dan lugas. Karena kami hanyalah manusia yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangant mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian makalah dari saya, semog makalah ini dapat bermanfat bagi pembaca dan khususnya untuk penulis. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.


SUMBER KUWARASAN1.BLOGSPOT.COM (professional wb bg)